Friday, 17 June 2050
Monday, 18 March 2013
Training Of Traineer (TOT) Liga Mahasiswa NasDem Jabar: “Belajar Ilmiah Dalam Bergerak”
Oleh: NasDem Boy
Latar Belakang
Restorasi merupakan sebuah metode perubahan. Sama seperti halnya
revolusi dan reformasi. Yang membedakan ketiganya adalah dari cara-cara yang
ditempuhnya. Jika dilihat dari unsur resiko dan kerugian, tentu restorasi lah
yang paling baik. Mengapa? Karena cara-cara yang ditempuh melalui legal formal
yang ada. Jika reformasi identik dengan demontrasi, penjarahan, dan kekacauan.
Sementara restorasi identik gentel dan fair, yaitu dengan mengikuti pemilihan
umum melalui sebuah partai politik. Untuk mewujudkan Restorasi Indonesia,
Partai NasDem lah yang menjadi kendaraannya.
Secara sederhana, restorasi mempunyai pengertian: memulihkan;
mengembalikan; memperbaiki; dan mencerahkan. Seperti halnya restoran atau gerbong
restorasi dalam sebuah rangkaian kereta api yang mempunyai fungsi “mengembalikan”.
Ya, mengembalikan perut kita yang sedang
lapar agar kembali terisi. Dalam konteks bernegara, tentu banyak hal
yang perlu di-Restorasi. Bahkan mungkin dalam seluruh lini kehidupan sosial.
Pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, pertahanan dan keamanan,
dll. Kapan Restorasi Indonesia terwujud? Ya, disaat Partai NasDem memenangkan
pemilihan umum dengan prosentase keterwakilan di parlemen sebanyak 50%+1.
Jika kita mencoba untuk membuka lembar sejarah perkembangan
negara-negara di Asia, kita akan menemukan apa yang disebut dengan “Restorasi
Meiji” di Jepang atau “Restorasi Kebudayaan China”. Keduanya merupakan sebuah bentuk
gerakan perubahan yang terpimpin, terorganisir, dan terarah yang menghasilkan
sebuah tatanan baru masyarakat yang lebih baik. Restorasi lebih berat dilakukan
dibandingkan dengan reformasi dan revolusi. Mengapa? Karena restorasi
meniadakan unsur kekacauan, pertumpahan darah, dan politik-politik yang tidak
sehat.
Liga Mahasiswa NasDem yang merupakan tulang punggung Gerakan Perubahan
Restorasi Indonesia sejatinya mampu menurunkan nilai-nilai Restorasi tersebut
di dalam kehidupan sehari-harinya. Baik di dalam kampus atau di tengah
masyarakat. Bayangkan jika seorang manusia tanpa “tulang punggung” yang terjadi
mungkin “kelumpuhan” bahkan untuk bangun berdiripun tidak akan bisa. Inilah
pentingnya peranan mahasiswa dalam melakukan gerakan perubahan guna mewujudkan
Restorasi Indonesia. Di hari kemudian, tentu akan terlahir orang-orang besar dari
kantung rahim Liga Mahasiswa NasDem. Sama seperti halnya Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) yang mampu melahirkan orang-orang besar seperti Mahfud MD dan Yusuf
Kalla.
Guna menyikapi posisi strategis mahasiswa dalam menyebarkan semangat
restorasi dan melakukan perubahan di lingkungan sekitarnya maka diperlukanlah
sebuah pelatihan yang masiv dan terarah guna membangun karakter building dan
soliditas (militansi) para tulang punggung gerakan perubahan Restorasi
Indonesia ini melalui sebuah kegiatan yang bernama Training Of Traineer yang
diselenggarakan oleh Liga Mahasiswa NasDem Jawa Barat pada tanggal 15-17 Maret
2013 kemarin dengan menggunakan cara-cara baru dan pola pikir baru yang terbangun.
Friday, 1 February 2013
Dinamika Atau Ke-Lebay-an Politik?
Oleh: Liga Mahasiswa NasDem KPW Jabar
Tentu akhir-akhir ini para pejuang dan simpatisan Liga Mahasiswa NasDem khususnya di Jawa Barat santer mendengar issue tentang mundurnya beberapa pejuang (lelah) restorasi yang (belum) melakukan gerakan perubahan (malah mengundurkan diri). Tentu setiap orang mempunyai hak yang merdeka untuk menentukan pilihan. Namun, kami mohon kepada mereka: "Please deh jangan LEBAY" Bung!
Ini
bukanlah masalah besar bagi kita sebagai tulang punggung gerakan
perubahan restorasi Indonesia. Tentu kita yang mempunyai semangat
(aseli) restorasi (bukan bajakan) tahu betul mana yang "pejuang" dan
mana yang "pecundang". Parjuangan untuk melakukan gerakan perubahan akan
tetap berjalan pada porosnya bung!. Kamilah para pejuang (tangguh)
restorasi Indonesia (tulang punggung gerakan perubahan). Sungguh hal
yang wajar jika dalam sebuah organisasi terjadi perbedaan pandangan dan
pendapat. Namun, kami kembali memohon: Please, jangan lakukan PL
(Politik Lebay)?
Lebay, adalah sebuah istilah yang kemunculannya sekitar tahun 2006 yang berarti
melebih-lebihkan diri sendiri tanpa memperdulikan tanggapan ataupun
pertimbangan-pertimbangan yang ada ditengah masyarakat. Dalam arti
singkatnya, Lebay bisa berarti Sombong / Egoistik / Terlalu berlebihan.
Dalam berpendapat, mereka yang Lebay biasanya menganggap diri mereka yang
benar dan apa yang menjadi sudut pandang ataupun pendapatnya sudah
menjadi ketetapan yang sulit diubah lagi. Mereka yang Lebay, sulit untuk
menerima pengakuan orang lain yang tidak dia sukai tentang dirinya.
Sangat senang menerima apa yang menjadi harapannya dan menolak apa yang
tidak dia sukai. Intinya Politik Lebay adalah politik yang suka membesar-besarkan hal atau masalah kecil.
Sejauh
pengamatan kami sebagai mahasiswa, begitu banyak hal yang
dilebih-lebihkan atau dibesar-besarkan dalam kejadian pengunduran diri
ini. Biarlah kami saja yang tahu "kelebayan" itu. Intinya adalah,
seandainya saja begitu banyak yang menjalankan Politik Lebay ini, masa
depan bangsa ini tentu lebih suram. Mengapa? Dalam beberapa kasus Lebay,
dapat beririsan dengan sikap kebohongan atau penipuan. Misalnya dalam
konstelasi politik, ada orang yang berkata: "Saya punya massa 1000 kader
di Kota Jawa Barat" eh taunya "1000 kader di facebook" (dunia maya) dan
bukan nyata. Atau disaat dia katanya mau nyaleg, dia bilang: "Saya
punya dukungan dari 250 orang yang siap menjadi kader partai". Eh
ternyata datanya sebagian manipulatif. Menurut kami inilah tanda-tanda
kelebayan dalam politik.
Mulai
malam ini, kami mengajak kepada seluruh kakak di Liga Mahasiswa Nasdem
Se-Indonesia untuk menjauhi tindakan "Politik Lebay" ini. "Kelebayan
Politik" harus segera kita musnahkan karena hal itu bertentangan dengan
yang namanya "Keterusterangan" yang menjadi salah satu azas bagi para
tulang punggung restorasi Indonesia. Kelebayan Politik merupakan sebuah
bentuk kemunafikan yang nyata. Kelebayan Politik juga dapat menyesatkan
cara pandang masyarakat yang menyaksikan dan melihatnya (melalui bingkai
media massa). Lalu akhirnya masyarakat ber suudzon (opini) kepada
organisasi yang dituju sang pelaku "Politik Lebay". Jika hal ini
bermuatan dosa. Yang nanggung ya sang perumus dari "Kelebayan Politik"
itu. Semoga semua ini menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa:
"Berpolitiklah seadanya, seterusterangnya, sebijaksananya, dan PLEASE,
JANGAN LEBAY" Kalau mau lebay, sendiri saja. Jangan bawa-bawa hajat
hidup orang banyak. Itu pembodohan massal. Mudah-mudahan semua opini
kami ini adalah salah. Dan "Kelebayan Politik" tidak terjadi di Keluarga
Besar Liga Mahasiswa NasDem KPW Jabar.
Ingat, Kata Bung Iryadi: "Yang Lebay, Akan Tergolong Alay..."
Ingat, Kata Bung Iryadi: "Yang Lebay, Akan Tergolong Alay..."
Thursday, 31 January 2013
Pernyataan Liga Mahasiswa NasDem Terkait pengakuan Taufik
TRIBUNNEWS.COM -
Jakarta, 31 Januari 2013
Ketua Umum
Liga Mahasiswa NasDem
Willy Aditya
Komite Pusat Liga Mahasiswa NasDem menegaskan bahwa tidak pernah
mengeluarkan SK dan melantik saudara Taufik sebagai Ketua Komite Wilayah
Liga Mahasiswa NasDem Jawa Barat.
Hal ini terkait berita yang
beredar di media tentang pengunduran diri saudara Taufik yang
mengatasnamakan Ketua Liga Mahasiswa NasDem Jawa Barat.
Perlu
diketahui saat ini Liga Mahasiswa NasDem Jawa Barat sedang dan akan
melantik saudara Darisman sebagai Ketua Komite Wilayah Liga Mahasiswa
NasDem Jawa Barat.
Karenanya, Komite Pusat Liga Mahasiswa NasDem
mengecam saudara Taufik yang semena-mena mengatasnamakan Liga Mahasiswa
NasDem Jabar.
Liga Mahasiswa NasDem menegaskan bahwa tindakan ini
adalah kebohongan publik yang dilakukan sekelompok orang-orang
terorganisir. Mereka adalah “ROMLI” rombongan liar dalam Liga Mahasiswa
NasDem.”
Jakarta, 31 Januari 2013
Ketua Umum
Liga Mahasiswa NasDem
Willy Aditya
Friday, 25 January 2013
Keluarga Besar Liga Mahasiswa NasDem Jabar
Salam Restorasi!
Siapapun kalian, apapun organisasi kalian, tentu perjuangan yang telah kita lakukan takkan pernah sia-sia. Apapun itu bentuknya. Kita hanya berbeda cara pandang saja tentang bagaimana melakukan perbaikan di negeri ini. Semuanya tahu dan sadar bahwa mahasiswa menjadi komponen yang sangat penting dalam "Gerakan Perbaikan Bangsa" ini. "Hari-hari Esok Adalah Milik Kita... Terciptanya Masyarakat Merdeka...Indonesia Baru Sejahtera..."
Oleh: Liga Mahasiswa NasDem KPW Jawa Barat
"Bangunlah wahai seluruh mahasiswa Indonesia, tiba saatnya bagi kita
tentukan arah bangsa, di bawah kibar bendera merah putih tercinta"
Syair diatas merupakan sepenggal dari mars Liga Mahasiswa NasDem.
Bagaimana jika ditafsirkan secara sederhana: "mengajak seluruh mahasiswa
Indonesia untuk menentukan arah bangsa ini". Sungguh sesuatu hal yang
tidak mudah.
Sedikit berbagi cerita saja. Dalam rangkaian kegiatan Pendidikan Pratama
Liga Mahasiswa NasDem KPW Jawa Barat pada pertengahan Januari 2013
silam yang diikuti sekitar lima puluhan mahasiswa yang terdiri dari
berbagai Universitas terkemuka di Jawa Barat antara lain, Unpad, Upi,
dan Unjani.
Pemateri pertama yang memberikan pendidikan adalah Kakak Darisman.
Secara umum membahas dan mempertanyakan "Dimanakah kelebihan mahasiswa
dibandingkan dengan kelompok lainnya?" Pada waktu itu, peserta
Pendidikan Pratama dibagi kedalam beberapa kelompok sesuai dengan kampus
mereka.
Dalam presentasi dari masing-masing kelompok, secara garis besar banyak
yang berpendapat bahwa kelebihan mahasiswa dibandingkan dengan kelompok
lainnya adalah "intelektualitas" yang dipunyai mahasiswa. Tentu
pandangan ini cukup wajar meskipun masih belum tepat karena toh banyak
juga yang bukan mahasiswa namun memiliki tingkat intelektuil yang bagus.
Kemudian, pertanyaan kedua yang harus dipecahkan oleh para peserta
Pendidikan Pratama Liga Mahasiswa NasDem KPW Jawa Barat adalah
"Bagaimana kondisi bangsa Indonesia saat ini?" Lalu apa yang dapat
dilakukan oleh "Sang Mahasiswa?"
Dengan berbagai argumentasi berbeda -namun dalam satu semangat yang
sama: "Perubahan" dari para peserta, maka dapat diambil kesimpulan
bahwasannya begitu banyak permasalahan ummat dan bangsa Indonesia ini
dan kita sebagai mahasiswa -dengan berbagai julukan agungnya seperti
"agent of change" harus mengambil bagian dalam "Gerakan Perubahan".
Bagaimana sebagai sebuah organisasi mahasiswa, Liga Mahasiswa NasDem
mampu menawarkan model "Gerakan Mahasiswa Baru" yang penuh dengan
keterusterangan dan "anti kemunafikan". Bahwa mahasiswa haruslah selalu
BELAJAR dalam segala kondisi dan keadaan. BERPARTAI guna menentukan arah
bangsa yang jelas kedepan. Dan BERBAKTI baik kepada keluarganya,
kampusnya, masyarakat disekitarnya, bahkan agama, bangsa, dab negaranya
di kemudian hari.
Sudah saatnya gerakan mahasiswa ini tidak hanya diskusi-aksi bakar
ban-diskusi-aksi jalanan saja. Namun lebih dari pada itu,
pendiskusiannya harus dilandasi oleh sebuah kegetiran dan kegelisahan
terhadap kondisi yang terlihat oleh pelupuk matanya, yang kemudian
dengan kegelisahan itu mampu mengolah fikir dan menghasilkan
ide-gagasan-pemikiran yang kemudian diartikulasi melalui aksi-turun-ke
masyarakat.
Gerakan Mahasiswa harus mampu menjadi sebuah gerakan yang nyata di
tengah berbagai permasalahan rakyat. Gerakan mahasiswa harus menjunjung
tinggi keterusterangan atas keberpihakannya terhadap sebuah Partai
Politik dan Gerakan yang dianutnya. Tak perlu dipertanyakan dan
diragukan lagi, bahwasannya Liga Mahasiswa NasDem merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Partai NasDem dan merupakan "Tulang Punggung
-dari- Gerakan Perubahan -untuk me- Restorasi Indonesia".
Dengan Jargon : "Tunaikan Tugas Suci, Tuntaskan Restorasi" lambat laun,
Liga Mahasiswa NasDem berkembang menjadi sebuah organisasi mahasiswa
yang mempunyai keberpihakan nyata serta mampu hadir-tampil untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa ini yang begitu banyak.
Meskipun melalui gerakan-gerakan kecil, namun hal itu menjadi semacam
benih yang dikemudian hari akan menjadi buah yang dapat dipanen
kebermanfaatannya di tengah masyarakat.
Semoga dengan hadirnya Liga Mahasiswa NasDem dalam Gerakan Mahasiswa
Indonesia saat ini: Ibarat cahaya lilin di tengah keramaian malam.
Meskipun kecil terangnya, mudah-mudahan mempunyai kebermanfaatan besar.
Atau Liga Mahasiswa NasDem dapat memberikan warna baru dalam Gerakan
Mahasiswa Indonesia" yang bisa jadi sebuah otokritik tersendiri bagi
kita semua. Kita adalah sebuah Organisasi Mahasiswa yang menjunjung
tinggi "Keterusterangan" dan anti kemunafikan.
Tentu disinilah tempat yang tepat untuk menempa diri dan menguji nyali,
bagaimana kita semua sebagai perintis model baru gerakan mahasiswa
mempunyai ruang-ruang eksperimental yang lebih luas jika dibandingkan
organisasi mahasiswa terdahulu. Disini kita bersama-sama berfikir,
berkorban dan memperjuangkan apa yang kita yakini benar dan pantas untuk
dilakukan.
Siapapun kalian, apapun organisasi kalian, tentu perjuangan yang telah kita lakukan takkan pernah sia-sia. Apapun itu bentuknya. Kita hanya berbeda cara pandang saja tentang bagaimana melakukan perbaikan di negeri ini. Semuanya tahu dan sadar bahwa mahasiswa menjadi komponen yang sangat penting dalam "Gerakan Perbaikan Bangsa" ini. "Hari-hari Esok Adalah Milik Kita... Terciptanya Masyarakat Merdeka...Indonesia Baru Sejahtera..."
Oleh: Liga Mahasiswa NasDem KPW Jawa Barat
Subscribe to:
Posts (Atom)